Hai teman-teman, ini cerpen buatanku yang pertama.jadi harap maklum ya kalo garing atau gak rame dan semoga bermanfaat bagi teman-teman semua ^_~ :).
AKU BISA
Hari ini, aku
berangkat sekolah seperti biasa dengan berjalan kaki karena jarak sekolahku tak
begitu jauh dari rumah. Namaku Chella Permata dan sekarang aku duduk di kelas 3
SMA di salah satu SMA Negeri di Bandung.
Aku
menyusuri jalan sendirian “ Hari yang cerah untuk pergi sekolah. ” gumamku
sambil tersenyum dan menatap langit indah di pagi hari.
“
Hei Chella ” Tiba-tiba seseorang memanggilku sambil menepuk pundakku yang
ternyata adalah teman baikku dari kecil yaitu Rani.
“
Ah Rani jangan mengagetkanku begitu dong. ” Ujarku sambil memasang muka masam.
“
Iya iya maaf jangan marah dong jelek tuh !! ” Jawabnya sambil bergurau
“
Kau ini bisa saja. Ayo cepat nanti kita terlambat ” Ucapku sambil menarik
tangan Rani.
Sepanjang jalan menuju sekolah kami terus berbincang terutama mengenai beberapa pelajaran meskipun aku kadang-kadang kurang paham apa yang dikatakannya karena aku tak begitu suka belajar, hingga akhirnya kami pun sampai di sekolah. Kebetulan kami juga sekelas. Di kelas Rani merupakan siswi yang pintar bahkan ia pernah menjadi juara umum satu sekolah ketika kelas 2, selain itu dia cantik,rajin dan baik jadi tak aneh jika semua anak di sekolah menyukainya. Terkadang aku iri padanya, batinku berkata “Bisakah aku seperti dia bahkan melampauinya ? tapi sepertinya mustahil !”.
“
Ehm .. Melamun aja nih. Gabung yuk !! ” Ajaknya.
“
iya. ” Jawabku singkat namun pikiranku terus melayang tak tentu arah.
Beginilah
jika tak ada guru di kelas kami mengobrol dan bermain di kelas.
**********
Jam
istirahat pun belalu tanpa terasa , kini saatnya guru kimia masuk ...
“
Baiklah anak-anak hari ini kita ulangan dan keluarkan kertas selembar serta
kumpulkan PR kalian. ” Ucap bu guru dengan suara lantang.
“
Apa ulangan ?? ” Bisikku kaget. “Ran emang hari ini kita ada ulangan ya ??” tanyaku
pada Rani.
“
Loh kamu gak denger ya waktu minggu kemaren. Terus tugamu gak di kumpulin ?? ” Tanyanya
heran.
“
Mampus aku belum belajar sama sekali,tugas pun lupa ku kerjakan !! ” Terangku
sambil memukul jidat.
“
Chella .. Mana PR-mu. Ayo kumpulkan !! ” Tiba- tiba bu guru memanggilku. Aku
tersentak kaget.
“
Maaf bu saya lupa. ” jawabku sambil menunduk.
“ Kamu ini kebiasaan. Lupa terus. Berapa sih umurmu 50 tahun ?? ya sudah kali ini saya maafkan tapi tidak untuk lain kali. ” Jelas bu guru.
“ Kamu ini kebiasaan. Lupa terus. Berapa sih umurmu 50 tahun ?? ya sudah kali ini saya maafkan tapi tidak untuk lain kali. ” Jelas bu guru.
“
Iya bu terima kasih. ” Jawabku degan nada cukup lega namun masih bingung dengan
ulangan.
“
Chel,kamu kerjain ulangannya sebisa-mu aja yang penting kamu jujur. ” Saran
Rani.
“
Iya Ran. ” Balasku dengan lesu
Satu lagi kelebihan Rani, tidak
pernah lupa tugas-tugas sekolah.sebaliknya denganku tak pernah ingat dengan
semua itu dan terkadang pun ulangan aku nyontek.
Saat
ulangan ..
Kulihat
Rani dengan santai mengerjakan, sedangkan aku kebingungan sendiri karena tak
ada satu pun soal yang bisa ku jawab. Tapi aku tetap berusaha sampai waktu
habis.
**********
Sesampainya
di rumah ..
“ Assalamualaikum bu .. ” Sapaku.
“ Assalamualaikum bu .. ” Sapaku.
“
Waalaikumsalam nak. Bagaimana sekolahmu ?? ” Tanya ibu.
“
Hari ini aku lupa buat PR dan ulanganku jeblok . ” Jawabku sambil sedih
“
Ya sudah tidak apa-apa yang penting kamu udah usaha. Ibu yakin kamu bisa.
Sekarang sana makan dulu. ” Ujar ibu sambil senyum.
Itulah ibu,beliau pendengar setiaku dan tak
pernah marah jika nilaiku turun atau sebagainya tapi beliau malah selalu memberiku
semangat dan selalu membangkitkan kepercayaan diriku. Aku sungguh kagum pada
ibu.
“
Ya Allah kapan aku bisa jadi yang terbaik di sekolah dan kapan aku bisa jadi
anak yang di banggakan ibu ? aku harus berubah .. ya harus. ” Jerit hati
kecilku
**********
Esok
harinya ...
“
Ran, kamu bisa ngajarin aku soal yang ini gak ?? ” Tanyaku pada Rani sambil
menunjuk buku saat di kelas.
“ Oh yang ini,boleh. Eh tapi tumben kamu nanya ? biasanya juga kalo gak bisa di lewat. ” Sindir Rani.
“ Oh yang ini,boleh. Eh tapi tumben kamu nanya ? biasanya juga kalo gak bisa di lewat. ” Sindir Rani.
“
Yah kamu boleh donx. Aku kan ingin berubah. ” Balasku dengan muka memerah.
“
Hahaha iya aku seneng kok kamu mau berubah. ”
Balasnya
“
Jujur Ran aku pengen banget kaya kamu selalu bisa di banngakan oleh orangtuamu
tapi aku ....” Ucapku terus terang.
“
Kamu bisa kok kaya aku asal kamu mau usaha dan aku siap membantumu. ” Ucapnya memotong
perkataanku sambil menyemangatiku.
Bulan terus berlalu,aku belajar tanpa lelah
walau mungkin tak segampang yang kukira, aku harus belajar ekstra dan tidur
lewat tengah malam ..
**********
Suatu
hari ..
Akibat aku tidak tidur karena semalaman belajar aku tertidur saat jam pelajaran kimia berlangsung.
Akibat aku tidak tidur karena semalaman belajar aku tertidur saat jam pelajaran kimia berlangsung.
“
Chell, bangun .. Ayo bangun nanti kalo kamu ketahuan tidur sama bu guru gimana
? ” Bisik Rani sambil menggoyang-goyangkan agar bangun.
“
Ah kita kan duduk di belakang .. pasti gak akan ketahuan. ” Jelasku pada Rani
sambil setengah tertidur.
BRAAAAAKKK
Seketika
aku langsung terbangun.
“ Astagfirullah suara apa itu ? ” Ucapku dengan suara yang keras sambil melihat kiri kanan.
“ Suara apa ?? ” Ucap seseorang dengan geram di depanku yang ternyata adalah bu guru.
Otomatis pandanganku langsung tertuju pada bu guru. Dengan muka merah padam aku berkata “Maaf bu saya tidak bermaksud tidur pada jam pelajaran ibu.”
“ Astagfirullah suara apa itu ? ” Ucapku dengan suara yang keras sambil melihat kiri kanan.
“ Suara apa ?? ” Ucap seseorang dengan geram di depanku yang ternyata adalah bu guru.
Otomatis pandanganku langsung tertuju pada bu guru. Dengan muka merah padam aku berkata “Maaf bu saya tidak bermaksud tidur pada jam pelajaran ibu.”
“
Apa katamu ? tidak bermaksud ? jelas-jelas kamu tadi bilang bahwa kamu gak
ketahuan oleh ibu kalau kamu tidur. ” Terang bu guru
“
Tapi bu ....” Aku berusaha menjelaskan.
“ Cuci mukamu sekarang dan berdiri di koridor sampai jam pelajaran saya selesai. Saya kira kamu sudah mulai berubah tapi ternyata tidak. ” Bentak bu guru
“ Cuci mukamu sekarang dan berdiri di koridor sampai jam pelajaran saya selesai. Saya kira kamu sudah mulai berubah tapi ternyata tidak. ” Bentak bu guru
Hatiku
langsung menangis mendengar kata-kata bu guru yang terakhir. Aku tak peduli
jika aku harus di hukum tapi pada kenyataannya aku sudah mulai berubah dan aku
ingin bu guru tahu.
Semua
orang di kelas hanya terdiam dan tidak ada yang berani tertawa namun itu adalah
hal yang paling memalukan yang pernah ku alami seumur hidupku. Meskipun begitu
semangatku untuk berubah tak hilang malah semakin meningkat.
**********
“ Gimana Ran kamu udah siap UN minggu depan ? ” Tanyaku pada Rani ketika istirahat setelah hukumanku selesai.
“
InsyaAllah siap. Kamu? ” Balasnya
“ Entahlah Tapi aku yakin aku bisa menghadapinya. ” Ujarku sambil tersenyum.
“ Entahlah Tapi aku yakin aku bisa menghadapinya. ” Ujarku sambil tersenyum.
UN
memang hanya tinggal sekitar 10 hari lagi.
**********
UN berlangsung, Dan soal-soal yang keluar pun
memang telah ku pelajari semua sehingga tak terlalu sulit aku mengerjakannya
namun aku tetap kurang yakin.
Beberapa
minggu berlalu, kini tiba saatnya hasil kelulusan dan pengumunan UN terbaik.
Dan telah aku serta Rani tunggu-tunggu.”
“
Baiklah kini tiba saatnya untuk pengumuman nilai UN dengan 3 terbesar. ” Terang
Kepala sekolah.
“Peringkat
3 di duduki oleh Gunawan XII IPA 2, peringat 2 di duduki oleh Rani XII IPA
1,dan peringkat utama di duduki oleh Chella XII IPA 1.” Lanjut kepala sekolah.
Tiba-tiba
air mataku pecah karena tak percaya.
“ Ya Allah benarkah ini ? ” Ucapku sambil bersujud syukur.
“ Ya Allah benarkah ini ? ” Ucapku sambil bersujud syukur.
“
Selamat chel kamu berhasil. ” Puji Rani sambil memelukku.
Semua murid mengucapkan selamat padaku dan ku balas dengan ucapan terima kasih.
Semua murid mengucapkan selamat padaku dan ku balas dengan ucapan terima kasih.
Setibanya
di rumah aku langsung menceritakannya pada ibu, air mata ibu pun tumpah dan
bangga terhadapku.
“
Terima kasih ibu, engkaulah motivasi terbesarku untuk berubah. ” Ucapku lirih
dan memeluk ibu.
Usahaku
tak sia-sia selama ini dan yang terpenting adalah AKU BISA mewujudkan impianku.
0 komentar:
Posting Komentar